MENJADI GEREJA YANG TUMBUH, BERAKAR, BERKEMBANG DAN BERBUAH DIDALAM KRISTUS

VISI DAN MISI


1.       Visi GKJ Ungaran

“MENJADI GEREJA YANG BERTUMBUH, BERAKAR, BERKEMBANG DAN
BERBUAH DI DALAM KRISTUS”

Visi ini bertitik tolak dari Kolose 2:7 dan Yesaya 37:31. Dari kedua ayat tersebut bertumbuh, berakar, berkembang dan berbuah didalam Kristus merupakan suatu keadaan ideal yang dicita-citakan. Rasul Paulus menegaskan pada setiap orang yang telah menerima Kristus untuk mencapai hal tersebut. Sebab dengan demikian mereka akan menjadi orang-orang percaya yang dewasa dalam iman. Kedewasaan tersebut akan tampak dengan tidak mudahnya mereka terombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang dapat menawan seseorang dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia.
Kedewasaan itu sendiri tercapai dengan tertanamnya pemahaman dengan benar akan kesatuan orang percaya dengan Kristus di dalam kematian dan kebangkitan-Nya (Kol. 2:9-15). Dan dalam Yesaya kualitas orang-orang yang seperti itu merupakan orang-orang yang berkenan kepada-Nya, terluput dari cemburu Tuhan semesta alam.

2.       Misi GKJ Ungaran

Untuk mencapai visi atau keadaan ideal yang dicita-citakan tersebut diatas, GKJ Ungaran menetapkan 4 misi yang akan dilakukan. Misi tersebut mengacu pada kegiatan-kegiatan pelayanan yang terpusat pada penekanan lima unsur dasar (dari 5 unsur) dalam jemaat yang vital. Sedang misi yang kelima yaitu tercapainya tujuan dan tugas gereja yang jelas, relevan dan terjangkau merupakan wacana yang akan dikembangkan pada tahun mendatang. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:

a.       Membangun iklim bergereja yang menggairahkan.
Yang dimaksud dengan iklim ialah pengakuan dan perlakuan terhadap setiap warga gereja sebagai subyek dalam hidup dan karya gereja. Iklim yang baik akan mendorong warga gereja beradaptasi lebih banyak dan tujuan yang ditetapkan gereja akan lebih banyak terpenuhi.
Yang perlu dipenuhi dilaksanakan untuk mecapai iklim tersebut adalah:
1)      Mengakui, menghargai dan mendayagunakan secara maksimal talenta, potensi dan kemungkinan yang dikaruaniakan Tuhan kepada setiap warga gereja.
2)      Menyebarluaskan ajaran dan informasi yang benar/jujur yang diperlukan bagi hidup berkeluarga, bergereja dan bermasyarakat kepada setiap warga gereja.
3)      Melibatkan sebanyak mungkin warge gereja dalam pengambilan keputusan berkenaan dengan hidup dan karya gereja.

b.      Membangun kepemimpinan gereja yang memampukan.
Yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah gaya dan sifat kepemimpinan yang dipraktikan baik oleh Majelis gereja maupun aktivis gereja dalam menjalankan tugas mereka. Kepemimpinan yang baik akan mendorong lebih banyak warga gereja untuk ikut ambil bagian dalam hidup dan karya gereja.
Yang akan dilakukan untuk membangun kepemimpinan gereja yang memampukan adalah:
1)      Mengembangkan gaya kepemimpinan yang bersifat kolektif-kolegial, partisifatif dan memampukan warga gereja.
2)      Memerhatikan, mendorong dan memberi fasilitas secara memadai pengembangan diri para pemimpin gereja (SDM).
3)      Memberlakukan sifat kepemimpinan yang salaing melayani/menggembalakan.

c.       Mengembangkan struktur gereja yang relevan dengan tuntutan hidup dan karya gereja.
Yang dimaksud struktur gereja adalah keseluruhan relasi timbal-balik yang diatur dan ditata sedemikian rupa antara warga gereja secara individual maupun bersama-sama dengan para aktivis dan Majelis gereja. Relasi itu bisa formal maupun informal. Struktur yang baik akan membuat warga gereja merasa menjadi bagian dari gereja dan merasa memiliki gereja dalam arti positif.

Yang akan dilakukan untuk mengembangkan struktur gereja yang relevan dengan tuntutan hidup dan karya gereja adalah:
1)      Mengakui dan menata keanekaragaman keberadaan warge gereja (usia, pekerjaan, minat, aspirasi politik, tradisi gereja dan sebagainya) dalam suat struktur.
2)      Mengintegrasikankarya kelompok-kelompok keberadaan warga gereja dengan visi dan misi agama.
3)      Menjalankan dengan baik komunikasi dan kerjasama timba balik saling memampukan antar kelompok keberadaan warga gereja dan antar kelompok warga gereja dengan lembaga gerejawi maupun non-gerejawi.

d.      Menghayati jatidiri/indentitas gereja dengan benar.
Yang dimaksud dengan jatidiri/indentitas adalah pemahaman yang dihayati oleh setiap warga gereja tentang siapa dan apa tugas mereka sebagai orang beriman maupun siapa dan apa tugas gereja. Pemahaman jatidiri/identitas yang baik akan menjadi sumber inspiratif bagi setiap warga gereja dalam menjalani hidup dan karya gereja.

Yang akan dilakukan untuk menghayati jatidiri/identitas gereja dalam menjalani hidup dan karya gereja adalah:
1)      Menghayati latar belakang kejawaan dan tradisi GKJ yang Calvinis.
2)      Menghayati paham tentang inti gereja.

3)      Memahami peran dan fungsi setiap warga gereja untuk terlibat dalam karya penyelamatan Allah yang dilaksanakan dengan memberitakan keselamatan kepada mereka yang belum mendengar Injil dan memelihara keselamatan setiap orang yang telah diselamatkan.